Translate

Tuesday, May 9, 2017

PERUBAHAN STATUS HARTA BENDA WAKAF

Berlimpahan harta benda merupakan salah satu keinginan oleh kebanyakan manusia di dunia ini. Dengan berbagai usaha dilakukan untuk mencapai taraf hidup yang lebih layak. Dengan bertani, berniaga ataupun dengan profesi lainnya. 

Beberapa orang akan memanfaatkan harta kekayaannya dengan berbagai cara. Termasuk seseorang yang berniat mewakafkan sebagian hartanya untuk kepentingan umum. Baik untuk pembangunan masjid, madrasah ataupun rumasakit. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila akan melakukan perbuatan hukum ini. Berikut unsur-unsur wakaf yang harus dipenuhi :
  1. Wakif (pewakaf)
  2. Nazhir (penerima wakaf)
  3. Harta benda wakaf
  4. Ikrar wakaf
  5. Peruntukan harta benda wakaf
  6. Jangka waktu wakaf
Wakif  meliputi :
  1. Perorangan
  2. Organisasi
  3. Badan Hukum.
Wakif itu perorangan harus memenuhi beberapa  hal berikut ini :
  1. Dewasa
  2. Berakal sehat
  3. Tidak berhalangan melakukan perbuatan hukum dan
  4. Pemilik sah dari harta benda wakaf.
Wakif organisasi dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentua organisasi untuk mewakafkan harta benda milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan. Apbila wakif berupa badan hukum harus juga memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan.  

Begitupun mengenai Nazhir atau penerima wakaf ini juga terbagi menjadi tiga :
  1. Perorangan 
  2. Organisasi 
  3. Badan hukum.
Harta benda wakaf terbagi menjdai dua :
  1. Benda bergerak seperti uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa, dan benda bergerak lainnya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
  2. benda tidak bergerak diantaranya tanah, bangunan, tanaman, hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  
Kemudian ikrar wakaf harus dilaksanakan wakif kepada nazhir dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi. Ikrar tersebut bisa dilaksanakan denganlisan dan atau tulisan dan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW. Agar wakaf dapat dilaksanakan maka wakif menyerahkan surat atau bukti kepemilikan atas harta benda wakaf kepada PPAIW. 

Setelah wakaf sudah dilaksanakan dan sah menurut hukum maka akan terjadi akibat hukum terhadap harta benda wakaf tersebut. diantaranya adalah harta benda wakaf dilarang :
  1. Dijadikan jaminan
  2. Disita
  3. Dihibahkan
  4. Dijual
  5. Diwariskan 
  6. Ditukar atau
  7. dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.
kecuali harta benda wakaf tersebut digunakan untuk kepentingan umum Rencana Umum Tata  Ruang (RUTR) berdaasarkan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah. Pelaksanaan ketentuan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila mendapat izin tertulis dari menteri atas persetujuan oleh badan wakaf Indonesia. Harta wakaf yang sudah dirubah statusnya atas pengecualian tersebut wajib ditukar dengan harta yang bermanfaat dan nilai yang sekurang-kurangnya sama dengan harta wakaf semula. Ketentuan mengenai perubahan status wakaf diatas diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.   (Fokusmedia (2007) Kompilasi Hukum Islam. Bandung : penerbit fokusmedia).//Erp//Ewa.
Foto : www.utusan.com

No comments:

Post a Comment